musik

Jumat, 09 November 2018

Input data pada web PPNI

hai.. untuk melakukan perbaikan data NIRA silahkan ikuti langkah-langkah dibawah ini
pertama silahkan masuk pada wab
https//ppni-inna.org
bila sudah maka kalian akan masuk pada gambar seperti dibawah ini
bila sudah masuk pada bagian membership untuk masuk pada akun keanggotaan teman-teman, seperti gambar dibawah
bila sudah muncul seperti gambar diatas silahkan masukan unser name dan password teman-teman
*unsername = no nira
*password =
bila berhasil maka kalian akan dibawa pada menu seperti berikut
pastikan nama saudara yang muncul dan nama dpk tempat saudara bekerja, bila sesuai silahkan klik bagian pengaturan akun, maka kalian akan dibawa pada data seperti dibawah ini
pada kolom oengaturan email silahkan ganti email aktif kalian kmudian simpan, langsung di simpan.
setelah itu untuk pengaturan informasi pribadi silahkan ganti menjadi anggota saja seperti gambar diatas, agar tidak disalahgunakan orang lain, kmudian simpan
untuk unser name dan password viarkan seperti itu saja.

bila sudah kalian masuk pada menu DATA PRIBADI
maka tamoilan akan seperti berikut
masukan foto, dan data lainnya sesuai dengan data teman-teman. setiap perubahan simpan jangan menunggu diisi semua baru simpan, karna akan berdampak kegagalan upload foto.

sama kaya input elektrolit di SIMRS yah.
satu order save. okehhhhh..

bila sudah maka log out..
selamat mengerjakan
data lain biarkan saja dahulu jng di lakukan perubahan, karna terkait PKB. nanti akan dijelaskan diklat PPNI

Minggu, 14 Oktober 2018

surat permohonan PPNI

                    contoh surat permohonan

contoh surat pernyataan memetuhi kode etik

Sabtu, 04 November 2017

tanpa judul

sadari awal memang sulit di genggam
aku adalah circus amatiran
ku gigit jariku hingga tulang
berharap perhatian dari sebuah pertunjukan


kemarin semua begitu sempurna
kemarin semua begitu indah
kemarin ku berada di negri dongeng
bagaimana jika ku tak ingat
akankah itu ada artinya


aku adalah sebuah kesalahan ceroboh
ku tau aku ini kacau dan ku ingin jadi seseorang
ingin bahagia tak tau caranya


kita bilang kita tak banyak waktu
kita bilang kan rasakan semuanya
namun tiba tiba kau lelah
tiba tiba kau menjauh
jadi kasih... apakah semua lebih nyaman tanpa aku

Senin, 11 Agustus 2014

:'-(

Akhir_ akhir ini aku banyak mengeluh
Sebagian besarnya aku ceritakan pada dinding
Mungkin perubahan rasa
Sedih, senang dan sebagian'ya menusukku
Aku adalah mimpi buruk, bencana
Itulah yang selalu mereka katakan
Aku adalah alasan yang hilang
Mereka senang melihatku jauh
Sekarang aku mengerti apa yang coba kau katakan
Dan bagaimana kau menderita dalam jiwamu
Bagaimana kamu coba melepaskanya
Aku tidak mendengar aku tidak tahu bagaimana
Dan mungkin aku mendengar sekarang
Kau telah sembunyikan tulang rusuk'mu
Saat telah aku tunjukan tulang rangka'ku
Kau bangunkan sedih yang selama ini ku tingalkan
Sekarang aku mengerti apa yang kau coba katakan
Kau melihatku dan kau tidak mengerti
aku bukanlah orang yang bisa merasakan mimpimu
Aku tidak tau bagaiamana cara diriku intropeksi
Yang ku tahu..
kau membuatku bersalah karna mencintaimu
Aku hanya manusia biasa
Tetapi malam ini aku tak biasa- biasa saja
Kurasakan aliran dinadiku
Ini membuatku sesak
Aku merasa gelagapan
Lihatlah aku kini,  aku jatuh
Aku bahkan tak bisa bicara masih gelagapan
Begituah perasaanku
Berusaha menggapai hal -hal yang tak bisa ku lihat
Dan aku tidak menahan air mata yang mencoba keluar
Atau saat dimana kebenaran dalam kebohongan
tampak seperti dongeng
Ya.. Aku berdarah hanya untuk mengetahui aku hidup
Maka tutuplah tirai pangung itu...

Sabtu, 02 Agustus 2014

" TENTANG HIDUP "


saat aku terlalu jauh
berdiri saja kau disana
berikan senyum kecilmu
menyaksikan sebuah kebodohan...

aku menantang hidup
memberanikan diri dan tetap bermimpi
bukan bagaimana menjadi Tuhan
tapi bagaimana aku menikmati takdir...

ingatkah kau saat aku bercerita
tentang harapan dan tujuan hidupku
dan mungkin saat memilih pergi
aku mulai kehilangan arah...

kita tau hari itu akan tiba
dimana akan terucap kata berpisah
dan semua hal akan menakutkan
disitulah aku mulai hilang arah...

tak ada hal indah ku janjikan
aku hanya berusaha berlari denganmu
namun ketika kita terjatuh
apakah kau akan tetap tinggal
akankah kau tinggal...

tahu kah, tak ada hal sulit kecuali kau
dan aku telah kehilangan kekuatanku
tentang apa yang aku temukan
tentang apa yang aku lupakan...

dan kini aku berusaha lari
tapi sebenarnya aku tak sanggup pergi
tetap menutup mulutku dan tersenyum
meskipun aku tak mampu lakukan'ya...

kau tak mengenalku seperti kemarin
bahkan kau tak tersenyum menatapku
dan aku kehilangan arah
aku hilang arah...

kini tetaplah kau panda perinsipmu
menata hidup untuk bahagia
sementara aku menyaksikanmu dari jauh
kau yang selalu ku sayang..

Kamis, 27 Maret 2014

Gerbong kereta yang terakhir



Kulirik jam tanganku, Mencoba menghitung lamanya perjalanan yang akan kutempuh. Hampir lima jam aku berada di perjalanan yang sesaat lalu nyaris kubatalkan. Lelah selama perjalanan dari pekerjaanku menuju stasiun baru terasa sekarang. Lebih karena lelah perang batin untuk memutuskan pemberangkatan ini yang membuatku tidak bisa tidur karenanya dan ditambah menjaga kalian yang membutuhkan pelayananku di RS Semalam.

Kutempelkan pipiku di sisi jendela. Headset kupasang di telinga diikuti alunan lagu dari daftar lagu laptop pengantar tidurku yang tadi malam gagal kudengar
Saat ini kereta yang kutumpangi tampak tenang hampir semua kursi terisi penuh, Kursi di sampingku menjadi tempat kududukkan tas ranselku. Lampu di atasku kini padam. Kubuka lebar tirai jendela di sampingku. Hingga mataku sesaat silau karenanya.Ponsel dan tugas yang belum selesai kubaca takan ku buka di folder ini. Aku duduk santai di kursi, dan berfikir bagaimana cara terbaik menghisap rokoku. Saat ini mulutku hasam karnanya. Aku tersenyum lebar. Saat orang lain harus mengantri di toilet, aku malah sibuk sms teman kampusku. Alasan keluarga menjadi alasan pamungkas untuk membolos. Hari istimewa tidak bisa lebih istimewa dari ini.

BBM di ponselku mendadak banjir ucapan. Aku terkikik membaca harapan-harapan yang mereka tuliskan untukku. Senyumku sulit tersungging. Yang kutemukan di cermin toilet gerbong terakhir adalah pantulan wajah tanpa ekspresi. Mungkin sebaiknya hari ini aku menghabiskan waktu di luar, pikirku. Aku berjalan menuju kursiku. Ponselku masih berbunyi juga. Sepertinya mereka ingin memberikan kepastian perjalananku kali ini.

Setibanya nanti di kampung kelairanku, aku akan berbaring lelap di kasur yang selama ini aku tinggalkan..
Gerbong kereta yang terakhir. 23.10


Senin, 14 Oktober 2013

menjahit luka



Menjahit  Luka
DEFINISI
Penjahitan luka adalah suatu tindakan untuk mendekatkan tepi luka dengan benang sampai sembuh dan cukup untuk menahan beban fisiologis.
INDIKASI
Setiap luka dimana untuk penyembuhannya perlu mendekatkan tepi luka.
LUKA
1.      Definisi
Luka adalah semua kerusakan kontinnuitas jaringan akibat trauma mekanis.
Trauma tajam menyebabkan :
a. luka iris : vulnus scissum/incicivum
b. luka tusuk : vulnus ictum
c. luka gigitan : vulnus morsum
Trauma tumpul menyebabkan :
a. luka terbuka : vulnus apertum
b. luka tertutup : vulnus occlusum ( excoriasi dan hematom )
Luka tembakan menyebabkan : vulnus sclopetorum.
2.      Klasiflkasi luka berdasar ada tidaknya kuman :
a. Luka steril : luka dibuat waktu operasi
b. Luka kontaminasi : luka mengandung kuman tapi kurang dari 8 jam . (golden period)
c.  Luka infeksi luka yang mengandung kuman dan telah berkembangbiak dan telah timbul gejala lokal maupun gejala umum.(rubor, dolor, calor, tumor, fungsio lesa).


PENGENALAN ALAT DAN BAHAN PENJAHITAN
Alat dan bahan yang diperlukan pada penjahitan luka :
Alat (Instrumen)
a.       Tissue forceps ( pinset ) terdiri dari dua bentuk yaitu tissue forceps bergigi ujungnya ( surgical forceps) dan tanpa gigi di ujungnya yaitu atraumatic tissue forceps dan dressing forceps.
b.      Scalpel handles dan scalpel blades
c.       Dissecting scissors ( Metzen baum )
d.      Suture scissors
e.       Needleholders
f.       Suture needles ( jarum ) dari bentuk 2/3 circle, Vi circle , bentuk segitiga dan bentuk bulat
g.      Sponge forceps (Cotton-swab forceps)
h.      Hemostatic forceps ujung tak bergigi ( Pean) dan ujung bergigi (Kocher)
i.        Retractors, double ended
j.        Towel clamps
Bahan
a.       Benang (jenis dan indikasi dijelaskan kemudian )
b.      Cairan desifektan : Povidon-iodidine 10 % (Bethadine)
c.       Cairan Na Cl 0,9% dan perhydrol 5 % untuk mencuci luka.
d.      Anestesi lokal lidocain 2%.
e.       Sarung tangan.
f.       Kasa steril.
http://ratihastarida.files.wordpress.com/2010/04/tissue-forceps.jpg?w=510
tissue forceps
http://ratihastarida.files.wordpress.com/2010/04/scalpel-handles1.jpg?w=510
scalpel handles
http://ratihastarida.files.wordpress.com/2010/04/dissecting-scissors.jpg?w=510
dissecting scissors

http://ratihastarida.files.wordpress.com/2010/04/suture-scissors2.jpg?w=510
suture scissors
http://ratihastarida.files.wordpress.com/2010/04/needleholder.jpg?w=510
needle holder

http://ratihastarida.files.wordpress.com/2010/04/suture-needles.jpg?w=510
suture needles
http://ratihastarida.files.wordpress.com/2010/04/sponge-forceps.jpg?w=510
sponge forceps
http://ratihastarida.files.wordpress.com/2010/04/hemostatic-forceps2.jpg?w=422&h=614
hemostatic forceps
http://ratihastarida.files.wordpress.com/2010/04/retractors2.jpg?w=510
retractors
http://ratihastarida.files.wordpress.com/2010/04/towel-clamps.jpg?w=510
towel clamps
CARA MEMEGANG ALAT
a.       Instrument tertentu seperti pemegang jarum, gunting dan pemegang kasa: yaitu ibu jari dan jari keempat sebagai pemegang utama, sementara jari kedua dan ketiga dipakai untuk memperkuat pegangan tangan. Untuk membuat simpul benang setelah jarum ditembuskan pada jaringan, benang dilingkarkan pada ujung pemegang jarum.
b.      Pinset lazim dipegang dengan tangan kiri, di antara ibujari serta jari kedua dan ketiga. Jarum dipegang di daerah separuh bagian belakang .
c.       Sarung tangan dipakai menurut teknik tanpa singgung.  
http://ratihastarida.files.wordpress.com/2010/04/cara-memegang-alat.png?w=510
cara memegang alat



PERSIAPAN ALAT
Sterilisasi dan cara sterilisasi
Sterilisasi adalah tindakan untuk membuat suatu alat-alat atau bahan dalam keadaan steril.
Sterilisasi dapat dilakukan dengan cara :
a.       Secara kimia : yaitu dengan bahan yang bersifat bakterisid , seperti formalin, savlon, alkohol.
b.      Secara fisik yaitu dengan :
1.      Panas kering ( oven udara panas )
♦ Selama 20 menit pada 200° C
♦ Selama 30 menit pada 180° C
♦ Selama 90 menit pada 160° C
2.      Uap bertekanan ( autoclave): selama 15 menit pada 120° C dan tekanan 2 atmosfer
3.      Panas basah, yaitu di dalam air mendidih selama 30 menit. Cara ini hanya dianjurkan bila cara lain tidak tersedia.
Pengepakan
Sebelum dilakukan sterilisasi secara fisik, semua instrument harus dibungkus dengan dua lapis kain secara rapat yang diikutkan dalam proses sterilisasi. Pada bagian luar pembungkus , ditempelkan suatu indikator ( yang akan berubah warna ) setelah instrument tersebut menjadi steril. Untuk mempertahankan agar instrument yang dibungkus tetap dalam keadaan steril, maka kain pembungkus dibuka menurut” teknik tanpa singgung.

JENIS-JENIS BENANG
Benang yang dapat diserap (Absorbable Suture )
a. Alami ( Natural)
1.      Plain Cat Gut dibuat dari bahan kolagen sapi atau domba. Benang ini hanya memiliki daya serap pengikat selama 7-19 hari dan akan diabsorbsi secara sempurna dalam waktu 70 hari.
2.      Chromic Cat Gut dibuat dari bahan yang sama dengan plain cat gut , namum dilapisi dengan garam Chromium untuk memperpanjang waktu absorbsinya sampai 90 hari.
b. Buatan ( Synthetic )

Adalah benang- benang yang dibuat dari bahan sintetis, seperti Polyglactin ( merk dagang Vicryl atau Safil), Polyglycapron ( merk dagang Monocryl atau Monosyn), dan Polydioxanone ( merk dagang PDS II ). Benang jenis ini memiliki daya pengikat lebih lama , yaitu 2-3 minggu, diserap secara lengkap dalam waktu 90-120 hari.
Benang yang tak dapat diserap ( nonabsorbable suture )
a.      Alamiah ( Natural)
Dalam kelompok ini adalah benang silk ( sutera ) yang dibuat dari protein organik bernama fibroin, yang terkandung di dalam serabut sutera hasil produksi ulat sutera.
b.      Buatan ( Synthetic )
Dalam kelompok ini terdapat benang dari bahan dasar nylon (merk dagang Ethilon atau Dermalon). Polyester (merk dagang Mersilene) dan Poly propylene (merk dagang  Prolene).
PERSIAPAN PENJAHITAN ( KULIT)
a.       Rambut sekitar tepi luka dicukur sampai bersih.
b.      Kulit dan luka didesinfeksi dengan cairan Bethadine 10%, dimulai dari bagian tengah kemudian menjauh dengan gerakan melingkar.
c.       Daerah operasi dipersempit dengan duk steril, sehingga bagian yang terbuka hanya bagian kulit dan luka yang akan dijahit.
d.      Dilakukan anestesi local dengan injeksi infiltrasi kulit sekitar luka.
e.       Luka dibersihkan dengan cairan perhydrol dan dibilas dengan cairan NaCl.
f.       Jaringan kulit, subcutis, fascia yang mati dibuang dengan menggunakan pisau dan gunting.
g.      Luka dicuci ulang dengan perhydrol dan dibilas dengan NacCl.
h.      Jaringan subcutan dijahit dengan benang yang dapat diserap yaitu plain catgut atau poiiglactin secara simple interrupted suture. i. Kulit dijahit benang yang tak dapat diserap yaitu silk atau nylon.



TEKNIK PENJAHITAN KULIT
Prinsip yang harus diperhatikan :
a.       Cara memegang kulit pada tepi luka dengan surgical forceps harus dilakukan secara halus dengan mencegah trauma lebih lanjut pada jaringan tersebut.
b.      Ukuran kulit yang yang diambil dari kedua tepi luka harus sama besarnya.
c.       Tempat tusukan jarum sebaiknya sekitar 1-3 cm dari tepi lukia.Khusus” daerah wajah 2-3mm.
d.      Jarak antara dua jahitan sebaiknya kurang lebih sama dengan tusukan jarum dari tepi luika.
e.       Tepi luka diusahakan dalam keadaan terbuka keluar ( evferted ) setelah penjahitan.
SIMPLE INTERUPTED SUTURE
a.       Indikasi: pada semua luka
Kontra indikasi : tidak ada Teknik penjahitan
Dilakukan sebagai berikut:
1.      Jarum ditusukkan pada kulit sisi pertama dengan sudut sekitar 90 derajat, masuk subcutan terus kekulit sisi lainnya.
2.      Perlu diingat lebar dan kedalam jaringan kulit dan subcutan diusahakan agar tepi luka yang dijahit dapat mendekat dengan posisi membuka kearah luar ( everted).
3.      Dibuat simpul benang dengan memegang jarum dan benang diikat.
4.      Penjahitan dilakukan dari ujung luka keujung luka yang lain.
b.      Indikasi : Luka pada persendian
Luka pada daerah yang tegangannya besar
Kontra indikasi : tidak ada
Teknik penjahitan ini dilakukan untuk mendapatkan eversi tepi luka dimana tepinya cenderung mengalami inverse. misalnya kulit yang tipis. Teknik ini dilakukan sebagai berikut:
1.      Jarum ditusukkan jauh dari kulit sisi luka, melintasi luka dan kulit sisi lainnya, kemudian keluar pada kulit tepi yang jauh, sisi yang kedua.
2.      Jarum kemudian ditusukkan kembali pada tepi kulit sisi kedua secara tipis, menyeberangi luka dan dikeluarkan kembali pada tepi dekat kulit sisi yang pertama.
3.      Dibuat simpul dan benang diikat.
SUBCUTICULER CONTINUOS SUTURE
a.       Indikasi : Luka pada daerah yang memerlukan kosmetik
Kontra indikasi : jaringan luka dengan tegangan besar.
Pada teknik ini benang ditempatkan bersembunyi di bawah jaringan dermis sehingga yang terlihat hanya bagian kedua ujung benang yang terletak di dekat kedua ujung luka yang dilakukan sebagai berikut :
1.      Tusukkan jarum pada kulit sekitar 1-2 cm dari ujung luka keluar di daerah dermis kulit salah satu dari tepi luka.
2.      Benang kemudian dilewatkan pada jaringan dermis kulit sisi yang lain, secara bergantian
terus menerus sampai pada ujung luka yang lain, untuk kemudian dikeluarkan pada kulit 1-2 cm dari ujung luka yang lain. Dengan demikian maka benang berjalan menyusuri kulit pada kedua sisi secara parallel disepanjang luka tersebut.
JAHITAN PENGUNCI (FESTON)
a.       Indikasi : Untuk menutup peritoneum
Mendekati variasi kontinyu (lihat gambar)
http://ratihastarida.files.wordpress.com/2010/04/jenis-jahitan.png?w=510
jenis jahitan
PENGANGKATAN JAHITAN / UP HECTING
A.    Pengertian
Membuka jahitan adalah tindakan untuk mengangkat atau membuka jahitan pada luka yang dijahit. Guna dari mengangkat jahitan adalah untuk mencegah timbulnya infeksi silang dan mempercepat proses penyembuhan.
Mengangkat jahitan ini dilakukan pada :
1.   Luka operasi yang sudah sudah waktunya diangkat.
2.   Luka pasca bedah yang sudah sembuh.
3.   Luka infeksi oleh karena jahitan.
B.     Persiapan alat
Alat – alat yang harus disiapkan untuk mengangkat jahitan adalah :
1.      Bak instrumen steril yang berisi :
a.       Pincet cirrurgis
b.      Pincet anatomis
c.       Gunting angkat jahit
d.      Kassa steril
e.       Lidi kapas
f.       Mangkok steril
g.      Gunting perban atau plester
h.      Bengkok
i.        Bensin
j.        Larutan H2O2, savlon/lisol atau larutan lainnya yang sesuai dengan kebutuhan.
k.      Obat luka
l.        Handscoon steril
m.    Sketzel atau sampiran
n.      Cara kerja




Tahap orientasi
1.      Beri salam
2.      Memberi tahu dan menjelaskan cara kerja atau prosedur kepada pasien (infomed concent).
Tahap pelaksanaan
1.      Cuci tangan
2.      Memasang sketzel/sampiran
3.      Mengatur posisi pasien.
4.      Mendekatkan alat di dekat pasien atau tempat yang mudah dijangkau.
5.      Membuka bak instrument
6.      Memakai handscoon
7.      Membuka balutan dengan menggunakan pincet anatomis dan diletakkan kedalam bengkok, bekas plester dibersihkan dengan bensin menggunakan lidi kapas.
8.      Mengolesi luka dengan alkohol 70 %, kemudian luka diolesi dengan NaCl atau larutan yang dibutuhkan.
9.      Mengangkat simpul menggunakan pinset cirrurgis dan benang jahitan digunting dibawah simpul kemudian ditarik. Bekas benang diletakkan pada kassa.
10.  Menekan luka dengan kassa bila ada pus atau nanah. Bila ada dibersihkan dengan larutan H2O2 kemudian dibilas dengan NaCl.
11.  Luka dikeringkan, ditutup dengan kassa steril dan diplester.
12.  Alat – alat dibersihkan
13.  Cuci tangan
Dokumentasi
Dalam mendokumentasikan tindakan, dicatat :
1.      Memperhatikan reaksi dan respon pasien.
2.      Mencatat keadaan luka, bekas jahitan, jumlah jahitan yang diangkat.


DAFTAR PUSTAKA
Asmadi. 2008. Teknik Prosedural Keperawatan: Konsep dan Aplikasi Kebutuhan Dasar Klien. Jakarta: Salemba Medika
Bobak, K. Jensen. 2005. Perawatan Maternitas. Jakarta: EGC.
Dudley HAF, Eckersley JRT, Paterson-Brown S. 2000. Pedoman Tindakan Medik dan Bedah. Jakarta: EGC.
Effendy, Christantie dan Ag. Sri Oktri Hastuti. 2005. Kiat Sukses menghadapi Operasi. Yogyakarta: Sahabat Setia.
Potter & Perry. 2005. Bu